Jumat, 08 Januari 2010

Cadangan Migas Di Dunia

Cadangan Migas Terbesar Dunia Ditemukan di Aceh



JAKARTA--MI: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang melakukan survei geologi dan geofisika kelautan menemukan cadangan migas yang amat besar perairan timur laut Pulau Simeulue, Aceh. Bahkan diperkirakan yang terbesar didunia, yakni 320,79 miliar barel.

Meski volume tersebut, menurut Kepala BPPT Said Jenie, baru mempresentasikan ruang dalam batuan (tanki) yang belum tentu seluruhnya diisi oleh hidrokarbon, namun melihat berbagai indikasi yang berasosiasi dengan hadirnya migas, ia mengaku cukup optimistis.

"Memang penelitian masih perlu ditindaklanjuti. Tapi, jika memang terbukti benar, kita bisa bayangkan penerimaan negara yang tak terkira jumlahnya dari penemuan ini," ujarnya di Jakarta, Senin (11/2).

Ia menjelaskan, temuan yang didapati didaerah cekungan busur muka setelah melakukan survei seismik di perairan barat Aceh dalam kedalam 500-800 meter dari dasar laut yang mempunyai kedalam 1.100 meter, mendapati perkiraan volume cadangan antara 17,1-10 miliar kubik.

"Bila diketahui 1 meter kubik cadangan 6,29 barel, volume total minimumnya adalah 107,5 miliar barel dan volume maksimum 320,79 miliar barel," jelasnya.

Menurut Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman, penemuan cadangan migas tersebut ditemukan pada porositas 30%. Porositas adalah potensi batuan mengikat minyak.

Biasanya, kata dia, dari potensi cadangan tersebut, kandungan minyaknya hanya 15%. "Dengan demikian, cadangan minyaknya diperkirakan bisa sampai 53 miliar barel," ungkapnya.

Said menambahkan, penemuan ini sudah dilaporkan kepada Presiden untuk ditindaklanjuti. Sejauh ini, kata dia, sudah ada penawaran untuk melakukan studi lanjutan dari PT Pertamina (persero).

"Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari Dirjen Migas Departemen ESDM," kata Said.

Pengamat perminyakan dari Exploration Think Thank Indonesia Andang Bachtiar menyatakan, setidaknya memerlukan waktu tiga tahun untuk membuktikan cadangan minyak ini. "Untuk biaya seismik ini saya perkirakan bisa US$5 juta-10 juta," ujarnya.

Apabila, cadangan minyak di Aceh barat ini memang terbukti, maka dapat dikatakan cadangan ini yang terbesar di dunia. Sebagai perbandingan, jumlah cadangan terbukti untuk Arab Saudi sebesar 264,21 miliar barel dan jumlah cadangan untuk lapangan Banyu Urip, Cepu adalah sekitar 450 juta barel.
Lapangan migas dapat dikategorikan sebagai lapangan raksasa apabila volume cadangan terhitung mencapai 500 juta barel.(Eva/OL-03)

------------------

Potensi Minyak 320 Miliar Barel Ditemukan di Perairan Simeuleu

Jakarta, 11/2 (ANTARA) - Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan suatu lembaga riset Jerman menemukan potensi minyak (hidrokarbon) dalam jumlah sangat besar sekitar 107,5-320,79 miliar barel di perairan timur laut Pulau Simeulue, Provinsi Naggroe Aceh Darussalam (NAD).

"Temuan ini setelah riset kami dengan Kapal Riset Sonne untuk mengetahui detil deformasi struktur geologi di daerah busur muka (fore arc) pasca Tsunami 26 Desember 2004," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Dr Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Angka tersebut sangat signifikan, misalnya jika dibandingkan dengan cadangan terbukti minyak milik Arab Saudi yang volumenya mencapai 264,21 miliar barel, ujarnya.

Struktur tersebut, urainya, terdiri dari struktur depocenter yang diduga sebagai daerah dapur tempat produksi hidrokarbon, patahan naik sebagai media migrasi hidrokarbon dari dapur, carbonat buildups reservoir hidrokarbon, serta bright spot yang mengindikasikan hadirnya gas.

http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?id=158852

Tidak ada komentar:

Posting Komentar