Jumat, 15 Januari 2010

Perananan Geologist Setelah Produksi

Geologist pada produksi minyak dan gas salah satu tugasnya adalah membuat model konseptual untuk reservoir. Model tersebut mencakup distribusi spasial dari fluida, rock properties dan saturation. Model ini nantinya akan digunakan oleh bapak-bapak petroleum dan reservoir engineer dalam meng-optimalkan produksi, juga untuk secondary recovery (misal dengan waterflooding, acidizing atau steam injection). Selain itu, model konseptual tersebut selalu berkembang seiring dengan hadirnya data-data tambahan, misal hasil survei 4D seismik juga sumur2 tambahan di lapangan tersebut. Dan model tersebut adalah hasil dari earth modelling yang lebih up-to-date, seperti yang dikatakan pak Robihun.

Satu contoh dari peranan geologist dalam secondary recovery adalah pada Denver Unit, Wasson (San Andres) field. Pada awalnya, reservoir di deskripsikan sebagai continuous dan mekanisme pendorongnya (drive mechanism) adalah solution gas drive. Sehingga, waterflooding dilakukan di bawah oil-water contact (OWC). Hasilnya adalah, sumur-sumur yang terletak 3-4 km dari sumur injeksi, tidak bereaksi terhadap waterflooding ini. Selanjutnya, diubah model konseptual reservoir tersebut menjadi 10 zona. Dimana zona-zona tersebut dipilah berdasarkan permeabilitasnya. Dan infill drilling dilakukan setiap jarak +/- 20 acre. Hasilnya adalah, produksi meningkat sampai dengan 4 tahun. (CMIIW).

Pendek kata, peranan geologist dalam produksi adalah untuk meng-optimalkan lapangan tersebut berproduksi secara ekonomis, dan model konseptual dari sebuah reservoir dapat digunakan untuk mendevelop lapangan tersebut sampai economic limit nya tercapai. Mohon koreksi dan tambahan dari bapak-bapak yang lebih senior.

http://www.migas-indonesia.com/index.php?module=article&sub=article&act=view&id=4349

Tidak ada komentar:

Posting Komentar